hiburan

Ini Dia 5 Makna yang Terkandung Dalam Film Tuhan Izinkan Aku Berdosa Karya Sutradara Hanung Bramantyo

Kamis, 25 April 2024 | 17:31 WIB
Makna dalam film Tuhan Izinkan Aku Berdosa (GENMUSLIM.id/dok: Instagram /@hanungbramantyo)

GENMUSLIM.id- Sutradara Indonesia Hanung Bramantyo membuat sebuah karya film Tuhan Izinkan Aku Berdosa, yang akan tayang di bioskop Mei mendatang.

Dimana film Tuhan Izinkan Aku Berdosa ini mengangkat isu keagamaan dan perempuan.

Adapun film Tuhan Izinkan Aku Berdosa ini bersumber dari sebuah novel karangan Muhidin Dahlan yang diangkat dari kisah nyata.

Hanung Bramantyo sendiri bisa dibilang cukup berani untuk mengangkat film dengan isu keagamaan yang dinilai cukup sensitif.

Sebagai sutradara Hanung Bramantyo pun sempat memberikan beberapa pesan kepada penonton yang akan menyaksikan film ini.

Baca Juga: Film Terbaru Hanung Bramantyo, ‘Tuhan, Izinkan Aku Berdosa’ Angkat Isu Pelecahan, Akan Tayang Bulan Mei 2024.

Namun film yang diperankan oleh artis cantik Aghniny Haque ini pun mengandung beberapa makna yang bisa kita jadikan pelajaran.

Walau film Tuhan Izinkan Aku Berdosa ini begitu kontroversial dan dapat menyinggung beberapa pihak, namun banyak hikmah dan makna yang bisa dipetik.

1. Film ini mengajarkan manusia untuk tidak mengotak-otakan manusia berdasarkan label agama dan penampilan.

Hal ini terlihat dari pemeran utama bernama Kiran seorang wanita muslimah yang taat beragama, namun keadaan sulit yang mengharuskan dia mempertanyakan kembali perihal keyakinan yang dianut.

Kasus ini bisa mengingatkan kita bahwa setiap orang memiliki masalah hidup masing-masing dan kita tak boleh menghakimi orang dari label dan penampilan luarnya saja.

Baca Juga: Berhasil Ungguli Sinema Horor lain! Ini Keunggulan Film Siksa Kubur, Bahkan Tembus 3 Juta Penonton! Simak Ulasannya di Sini

2. Pentingnya mempertahankan integritas serta kejujuran dalam hidup.

Meskipun sosok Kiran tengah menghadapi tekanan yang berat dalam hidupnya dia masih tetap mempertahankan nilai-nilai kebaikan dan juga moralitas, serta tetap teguh terhadap prinsip-prinsip yang benar.

Halaman:

Tags

Terkini