GENMUSLIM.id – Deddy Corbuzier baru-baru ini menjadi sorotan karena reaksinya terhadap protes dari anak-anak terkait makan bergizi gratis.
Dalam unggahan yang mencuri perhatian, Deddy Corbuzier mengungkapkan kekesalannya terhadap seorang anak yang mengeluh tentang ayam yang disajikan dalam program makan bergizi gratis.
Menurut Deddy Corbuzier, keluhan tersebut tak bisa diterima, mengingat anak-anak yang terlibat dalam program makan bergizi gratis ini seharusnya menghargai upaya yang telah dilakukan untuk menyediakan makanan sehat.
Dikutip GENMUSLIM dari YouTube Fristian Griec Media, Rabu, 22 Januari 2025, ia bahkan membandingkan sikap anak-anak tersebut dengan cita-cita seorang tentara yang seharusnya tegas dan tidak mudah mengeluh.
Namun, reaksi Deddy ini menuai berbagai kritik, terutama terkait dengan cara pandangnya terhadap anak-anak yang berbicara jujur tentang makanan yang mereka terima.
Menanggapi hal ini, Reza Indragiri, seorang figur publik lainnya, mengingatkan Deddy untuk lebih bijak dalam menghadapi kritik dari anak-anak.
Reza menekankan bahwa sikap abusif atau kasar terhadap anak-anak dapat berpotensi melanggar hukum, mengingat adanya peraturan perlindungan anak yang melarang kekerasan fisik dan psikologis terhadap mereka.
Dalam konteks ini, penting untuk memahami bahwa kritik dari anak-anak mengenai makanan bukanlah sesuatu yang patut dihukum atau disikapi dengan marah.
Reza dengan tegas menyarankan agar orang tua dan figur publik lainnya tidak terjebak dalam emosi negatif saat berhadapan dengan anak-anak yang menyampaikan pendapatnya.
Baca Juga: Gencatan Senjata Gaza Berlaku: Mesir Didesak EIPR Untuk Segera Bebaskan Tahanan Pro-Palestina
Ia juga mengingatkan bahwa sebagai masyarakat yang bertanggung jawab, kita harus memperhatikan perasaan dan hak anak-anak untuk menyampaikan apa yang mereka rasakan, terutama dalam hal yang berkaitan dengan kebutuhan dasar mereka seperti makanan.
Lebih lanjut, Deddy Corbuzier menanggapi pernyataan tersebut dengan mengingatkan bahwa sebagai orang tua atau figur otoritas, kita harus memiliki kontrol diri dan menghindari tindakan yang bisa dianggap sebagai kekerasan, baik itu fisik maupun psikologis.
Ini mengarah pada perdebatan lebih dalam mengenai bagaimana cara terbaik untuk mendidik anak-anak agar lebih menghargai upaya orang dewasa tanpa mengabaikan hak mereka untuk berbicara jujur.