GENMUSLIM.id - Kisah perjalanan darat khas Palestina melalui kamp pengungsi dan pos pemeriksaan Israel menjadi pusat perhatian dalam film terbaru sutradara Rashid Masharawi, yang memulai debutnya di Festival Film Internasional Kairo tahun ini.
Film tentang Palestina berjudul Passing Dreams ini mengenai pencarian rumah untuk diri kita sendiri.
Acara ini menandai dimulainya festival film tertua di Timur Tengah, yang dibuka dengan pertunjukan tari tradisional dabke oleh rombongan dari Palestina kota Gaza yang dilanda perang.
Film Masharawi mengikuti Sami, seorang anak laki-laki berusia 12 tahun, dan paman serta sepupunya dalam perjalanan menemukan merpati peliharaan kesayangannya, yang telah terbang jauh dari rumah mereka di sebuah kamp pengungsi di Tepi Barat yang diduduki.
Diceritakan bahwa merpati selalu kembali ke tempat kelahirannya, keluarga tersebut mencoba untuk "mengikuti burung itu pulang" dengan mengendarai mobil berkemah merah kecil dari kamp Qalandia dan Betlehem di Tepi Barat yang diduduki ke Kota Tua Yerusalem dan kota Haifa di Israel.
Dikutip GENMUSLIM dari TRT world pada Jumat 22 November 2024 Pengembaraan mereka, kata Masharawi, menjadi "perjalanan yang sangat simbolis" yang merupakan pembalikan dari pemindahan asli keluarga tersebut dari Haifa selama perang tahun 1948 yang menyebabkan terbentuknya Negara Israel, suatu periode yang disebut oleh warga Palestina sebagai Nakba , atau "malapetaka".
"Bukan suatu kebetulan kami berada di tempat-tempat yang memiliki makna mendalam bagi sejarah Palestina," kata sutradara tersebut
Kisah pahit manis ini sangat berbeda dengan proyek Masharawi lainnya yang ditampilkan di festival film Kairo: "From Ground Zero".
Antologi yang diawasi oleh sutradara veteran ini menampilkan 22 film pendek karya para pembuat film di Gaza, yang dibuat dengan latar belakang perang.
Baca Juga: Cinta Palestina! Marc Klok Buka Donasi Bareng Mo Rashid, Jumlah Yang Terkumpul Sangat Fantastis!
Untuk proyek tersebut, Masharawi yang merupakan sutradara Palestina pertama yang secara resmi terpilih untuk Festival Film Cannes untuk filmnya "Haifa" pada tahun 1996 "ingin bertindak sebagai jembatan antara penonton global" dan para pembuat film di lapangan.
Pada bulan April, ia mengatakan kepada AFP bahwa antologi tersebut dimaksudkan untuk mengungkap "kebohongan pembelaan diri", yang menurutnya merupakan pembenaran Israel atas kampanye militernya yang menghancurkan di Gaza.
Perang tersebut pecah menyusul serangan kelompok perlawanan Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel selatan, yang mengakibatkan 1.206 kematian.