GENMUSLIM.id - Maudy Ayunda adalah seorang artis penyanyi dan seorang pemain film.
Maudy Ayunda dikenal dengan sosok yang pintar karena lulusan S1 Oxford University dan S2 Stanford University.
Saat ini Maudy Ayunda fokus kembali di media dan kembali aktif di YouTube nya membagikan video kesehariannya maupun tips-tips.
Dikutip GENMUSLIM.id dari YouTube Maudy Ayunda pada Hari Selasa, 29 Oktober 2024 Maudy Ayunda menjelaskan tentang beres-beres sama dengan self healing.
Baca Juga: Quotes Maudy Ayunda: Apakah Dunia Ini Yang Sibuk Dan Berisik Atau Sebenernya Dipikiran Kita Aja?
Menurut Maudy Ayunda beres-beres sama dengan self healing. Padahal dengan orang pada umumnya self healing dilakukan dengan jalan-jalan, makan, tidur, atau melakukan sesuatu yang disuka.
“Hai curious people, hari ini kita akan membedah buku The Life Changing Magic Of Tidying Up karya Marie Kondo, Marie Kondo adalah seorang konsultan tata ruang, penulis, dan presenter TV asal Jepang dan dia sangat dikenal karena metode bebenah, yang dinamakan metode KonMari,” Ujarnya.
Menurut Maudy Ayunda, Insight pertama, bayangkan gaya hidup ideal. Menurut Maudy Ayunda dari bukunya beres-beres bukan hanya sekedar karena ada tamu mau dateng.
Tapi ternyata beres-beres adalah konsep yang lebih dalam dan merupakan langkah pertama menuju membangun gaya hidup yang ideal.
Jadi di bukunya kita diajak berpikir dan membayangkan, gaya hidup seperti apa sih yang kita inginkan? Lingkungan seperti apa yang kita impikan? Bayangkan, visualisasikan dan tuliskan.
Dari situ, pada saat kita beranjak dan ingin memulai beres-beres, kita jadinya udah punya tujuan tentang apa yang ingin kita capai.
Dan ini bisa menjadi titik awal dari gaya hidup ideal kita.
“Insight kedua, beberes sesuai kategori barang, menurut Marie Kondo kita harus beres-beres sesuai dengan tipe barang. Bukan lokasi barang tersebut. Biasanya nih kan, kita punya banyak barang yang sama sisir rambut misalnya. Tapi terpencar di berbagai tempat yang berbeda. Nah kalau kita beres-beres dari satu ruang ke ruang yang lainnya, prosesnya jadi repetitif dan melelahkan, karena kita melihat barang yang sama terus-menerus. Dan beberes jadi terasa seperti pekerjaan yang tanpa akhir,” Ujarnya.
